Bandung- Mengutip dari artikel ” Pentingnya Attitude dalam dunia kerja”
Attitude dalam dunia pekerjaan sangat penting, setiap individu memiliki attitude yang dibiasakan sejak kecil.
Attitude adalah evaluasi positif, negatif, atau campuran dari suatu objek yang diekspresikan pada tingkat intensitas tertentu. Attitude atau sikap adalah penentu dasar dari persepsi dan tindakan kita terhadap semua aspek lingkungan sosial manusia.
Menurut Gordon Allport, attitude adalah keadaan mental dan kesiapan saraf yang diorganisasikan melalui pengalaman dan memberikan pengaruh dinamis terhadap respon individu terhadap semua objek yang terkait dengannya. Attitude atau sikap bisa juga diartikan sebagai tingkah laku, perasaan, dan posisi seseorang tentang seseorang atau sesuatu, kecenderungan atau orientasi yang ada dalam pikiran mereka.
Attitude bisa digambarkan sebagai kecenderungan untuk bereaksi positif atau negatif terhadap seseorang atau sebuah keadaan. Berikut adalah beberapa karakteristik dari attitude, yaitu:
- Attitude adalah kombinasi kompleks dari hal-hal yang disebut sebagai kepribadian, keyakinan, nilai, perilaku, dan motivasi.
- Attitude bisa jatuh di mana saja di sepanjang perjalanan yang dilalui dari sangat menguntungkan hingga sangat tidak menguntungkan.
- Semua orang memiliki attitude, terlepas dari status atau kecerdasan mereka.
- Attitude ada di pikiran setiap orang. Hal ini akan membantu seseorang menentukan identitas mereka, memandu tindakan, dan mempengaruhi cara mereka menilai seseorang.
- Meskipun komponen perasaan dan keyakinan dari sikap bersifat internal bagi seseorang, tapi attitude seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dihasilkannya.
- Attitude membantu seseorang mendefinisikan bagaimana mereka melihat situasi dan mendefinisikan bagaimana mereka harus berperilaku terhadap situasi atau objek tersebut.
Contoh attitude baik dalam dunia kerja
1. Sopan dan ramah
Karyawan yang bersikap sopan dan ramah terhadap rekan kerja, manajer dan pelanggan akan membuat kehidupan kantor jauh lebih baik dan menyenangkan daripada mereka yang berusaha menimbulkan gangguan atau drama.
Karyawan dengan attitude baik ini cenderung meninggalkan ego dan masalah pribadi mereka saat bekerja dan berusaha mempertahankan suasana kerja yang baik. Meskipun tidak ada yang sempurna dan setiap orang pasti mengalami hari yang buruk, tapi tipe karyawan ini berhasil mengatasi keributan atau masalah pribadi mereka sendiri.
2. Secara konsisten memenuhi tenggat waktu
Karyawan yang memenuhi tenggat waktu biasanya adalah orang yang terorganisir dengan baik dan bertanggung jawab. Ketika seorang atasan memberikan tenggat waktu pekerjaan, mereka berharap karyawan dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu. Sehingga karyawan yang berusaha selalu tepat waktu ini, tidak hanya tepat saat menyelesaikan tugas mereka tapi juga tepat waktu ketika hadir di tempat kerja atau saat menghadiri pertemuan. Mereka juga termasuk tipe pekerja yang menjaga ruang kerja tetap bersih dan terorganisir.
3. Bertanggung jawab
Mengakui sebuah kesalahan dan bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat, bisa menjadi hal yang menakutkan untuk karyawan, tapi hal ini tidak berlaku bagi karyawan yang menghargai pekerjaan mereka, kata-kata mereka dan masa depan mereka di perusahaan.
Seorang karyawan yang jujur dan bersungguh-sungguh menjelaskan kesalahan yang diperbuat dapat menyelesaikan kesalahpahaman dengan lebih baik. Seorang atasan juga sebaiknya memahami bahwa tipe karyawan seperti ini memahami integritas mereka sendiri dan menghargai kepercayaan atasan terhadap diri mereka.
Contoh attitude buruk dalam dunia kerja
1. Melebih-lebihkan kesalahan rekan kerja dalam tim
Ini adalah salah satu attitude buruk yang paling umum ditemukan dalam dunia kerja. Sangat wajar bagi seorang karyawan untuk melakukan kesalahan dalam bekerja. Namun, tidaklah penting untuk mencoba merusak karir orang lain dengan menyoroti kesalahan yang mereka perbuat. Membuat mereka memahami kesalahan mereka dan membantu mereka tidak mengulanginya lagi adalah hal yang perlu dilakukan, tapi menyebarkan kisah tersebut ke seluruh kantor adalah hal yang salah.
2. Tidak pernah mau menerima kritik
Sangatlah wajar untuk seseorang mereka tidak nyaman saat menerima komentar negatif, baik itu dari rekan kerja atau pun atasan. Namun menerima umpan balik demi menjadi karyawan yang lebih baik adalah hal yang seharusnya dilakukan. Menentang atau melawan ketika mereka menerima kritik adalah hal attitude yang buruk. Terutama ketika menunjukkan sikap atau membalas komentar negatif yang diterima bukanlah cara yang baik untuk menunjukkan perlawanan.
3. Berbicara buruk tentang karyawan lain atau menyebarkan gosip
Cerita kehidupan pribadi seorang karyawan mungkin saja terdengar oleh karyawan lain terutama jika mereka berada dalam satu tim yang sama. Namun karyawan lain yang mendengar hal ini harus menghormati dan merahasiakan cerita tersebut, bukannya mengomentari atau malah menyebarkan gosip atau desas desus kepada tim lain.
Menyebarkan rumor adalah sikap buruk yang dapat merusak citra karyawan penyebar rumor itu sendiri dan juga akan berdampak terhadap pekerjaannya sendiri dan juga kerjasama tim.